Hai readers, kali ini aku akan
membagikan…… pengalaman (?), menghilangkan jerawat. Hmmmm semacam lika liku
pemusnahan jerawi gitu deh. Langsung saja deh yaa
Entah sejak kapan aku mulai
memiliki banyak jerawat di wajah yang memang dari dulu tak pernah halus ini. Sejak
dari masa puber, yang katanya pertama kali timbul jerawat itu, aku gak pernah dipusingkan dengan mereka (baca: jerawat). Bahkan saat masa-masa puber
itu, muka aku jadi muka yang jarang sekali dihampiri mereka (baca: jerawat).
Entah karena aku yang memang rajin cuci muka atau apa yaa.
Cerita dimulai sejak aku ‘sok-sok-an’
natural. Meninggalkan sabun muka. Oh iya, dari mulai masa puber (SMP kelas 1)
hingga kira-kira masuk kuliah tahun pertama, aku pakai sabun muka biore pore
and oil control, yang warnanya pink ituloh, tapi entah sekarang sabun itu masih
dijual di pasaran atau enggak.
Nah semenjak meninggalkan sahabat
kepompong (baca: sabun biore) itu, aku membersihkan wajah hanya menggunakan air
hangat dan dua lembar kapas saja. Lama kelamaan, aku jadi memikirkan
penggantinya si sahabat kepompong tadi. Nah pas buka-buka instagram nih,
ada satu iklan produk masker alami. Masker kefir. Setelah mempertimbangkan
banyak hal, biaya dan keribetannya, beralih aku ke masker kefir. Tau kan
masker kefir itu apa? Kalau nggak tau, nanti deh coba gugling dulu. hehe.
Aku ingat banget, waktu itu pas
lagi liburan kuliah. Libur satu bulan. Sebelum liburan, aku emang sudah berniat
nih mau merawat wajah pas lagi liburan itu…. Order deh aku ke situ. Dengan harga
300rb lebih, aku cuma dapet 20 sachet masker kefir. Satu sachet nya untuk dua
kali pemakaian. Dan 20 sachet itu untuk 20 hari. Seingat aku begitu.
Setelah paket mendarat di rumah
aku dengan selamaat, aku mulai coba deh tuh masker. Pertama kali coba, nyaman
di wajah, enak, halus. Dua kali, tiga kali, sampai hari ke sepuluh, muncul
keraguan deh sama masker termahal yang pertama kali aku beli itu. Kenapa ragu?
Ada beberapa alasan
Pertamaaaa, karena adminnya nggak
tau sama sekali mengenai produk yang dijual sama bosnya. Jadi saat aku menanyakan mengenai daya tahan masker itu di suhu ruang, jawabannya kemana-mana,
gak pasti gituu, itu saat aku baru
pertama kali pakai dan kepo mengenai masker itu.
Keduaaaa, karena gak terjadi apapun
terhadap wajah aku setelah 10 hari pemakaian. Waktu itu aku mikirnya, ah mungkin yang aku beli kurang banyak.
Dan aku sempet loh berpikir untuk beli lagi.
Sampai akhirnyaaaa sesuatu datang tiba-tiba
di kepala aku "di malang masa’ nggak ada
sih yang jual,kan disini banyak susu". Yah, dan aku pun cari di instagram
dengan keyword ‘kefir malang’. Seingat aku hasilnya nggak banyak, ah lupa. Pastinya dengan keyword itu, mengantarkanku pada penjual kefir yang
menurut aku oke banget.
Hmmmm….. cape gak bacanya? Mungkin nggak
yahh, tapi aku cape ngetiknyaa. Wkwkwk. Lanjut lagi besok yah….
Sampai disini dulu yah cuap-cuap
gak pentingnya, semoga ada hal penting yang dapat diambil dari situ…. See ya J J
No comments:
Post a Comment