iklan adsense

analytics

September 20, 2013

Bahasa 'Vicky'

Akhir-akhir ini memang banyak yang membicarakan 'Vicky Presetyo'. semua orang mengkritik sana-sini. mencemooh sana-sini. tapi sebenarnya, tanpa disadari Vicky bisa membuka pikiran kita, dan kita patut berterima kasih pada Vicky.

"Berterima kasih? kok bisa?"
Perkataan Vicky yang aneh, yang bahkan mungkin jadi kalimat yang tidak ada artinya, itu menandakan kita sok. dan ingin dianggap keren, dengan menggunakan bahasa Inggris, dengan mencampur-campur bahasa.


Kasus Vicky ini, juga menandakan kalau kita sebagai orang indonesia, tidak bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Kita sok meniru orang asing yang berbahasa inggris, padahal bahasa inggris kita juga jelek. Bukan malah keren, tapi malah malu-maluin. Seakan-akan, kita malu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Dan, bukan cuma mencampur bahsa inggris dan bahasa indonesia. Kita terkadang juga sering mencampur bahasa indonesia dengan bahasa daerah. Atau mencampur bahasa inggris-Indonesia-daerah.

Sebenarnya, saya juga mengalami hal ini. tidak jarang saya menggunakan bahasa campuran (indonesia-jawa) dalam satu kalimat. *memalukan. Mungkin ini karena kebiasaan saja.

Tapi, sejak upacara bendera hari senin tanggal 16 September 2013, saat pembina upacara (P. Imad Faiz) mengambil tema ini, dengan Vicky Prasetyo sebagai objek pembicaraan, beliau membuka pikiran kami, (mungkin saya dan beberapa siswa saja). Beliau mengatakan bahwa Vicky tidak perlu ditertawakan. berterima kasihlah pada dia. Seperti yang saya jelaskan diatas.

Jadi, kesimpulannya. Gunakan bahasa yang baik dan benar. Kalau bahasa inggris, usahakan dalam satu kalimat, kalian menggunakan bahasa inggris saja. Bahasa Indonesia, ya bahasa Indonesia saja. bahasa daerah, ya bahasa daerah saja. Jangan di campur-campur. Karena itu akan terdengar sedikit aneh.

Saya pun sama, sedang berusaha mengubah kebiasaan itu. :)

Baiklah, semoga postingan ini sedikit bermanfaat. :)



No comments:

Post a Comment